Mempunyai mantan bagi sebagian orang
tentu adalah musibah, karena semua orang menginginkan cinta sejati. Tapi untuk
sebagian orang mungkin membahagiakan, entah apa yang menjadi alasan mereka.
Mantan bak sebuah legenda yang turun temurun akan ada, karena hampir setiap
orang pernah patah hati. Tapi patah hati tentu tak perlu semenye-menye
sinetron, putus cinta seharusnya menjadikan kita lebih kuat dalam melangkah dan
menjalani hidup walaupun kata Vierra perih harus dirasakan sendiri.
Sebagai makhluk sosial, manusia
tentu membutuhkan manusia yang lainnya. Walaupun Sartre pernah bilang bahwa orang lain adalah neraka. Tentu kita
juga buruh mantan, entah untuk mengajaknya balikan atau hanya sekedar berteman.
Nah, kali ini saya mau memberikan ulasan beberapa buku yang cocok untuk diberikan
pada mantan. Ada dua hal yang bisa didapatkan jika menghadiahkan buku pada
mantan; mendukung berkembangnya budaya literasi dan kemungkinan untuk diajak
balikan.
1. Le mythe de Sisyphe (Mite
Sisifus: Pergulatan Dengan Absurditas)
Buku
karangan Albert Camus ini cocok sekali kamu berikan pada mantan yang masih kamu
harapkan kembali. Legenda Sisifus adalah sebuah perjuangan, usaha dan kerja
keras. Sisifus mengingatkan bahwa hidup adalah sebuah kegagalan yang
diulang-ulang. Sisifus adalah adalah putra raja Aelos dari Thessaly. Di dalam
legenda Yunani, Sisifus adalah si pembuat masalah dan sangat dimusuhi oleh para
dewa, salah satunya adalah Dewa Pluto. Dewa Pluto murka dan akhirnya Sisifus
mendapatkan hukuman abadi. Sisifus dihukum untuk mendorong batu ke atas gunung.
Tapi ketika hampir sampai di puncak batu itu menggelinding ke bawah jurang dan
Sisifus kembali mendorongnya. Dan selalu berurang seterusnya.
Camus
dalam bukunya ini menunjukkan bahwa pengulangan dan absurditas adalah kebebasan
mutlak yang dimiliki oleh manusia. Seperti juga usaha dalam mengajak mantan
balikan, berulang-ulang dan kadang absurd. Jika buku ini kita hadiahkan pada
mantan maka dia mungkin akan sadar bahwa kita sedang berusaha berulang-ulang
untuk mengajaknya balikan. Tapi kalau mantan tetap tidak mau balikan, berarti
dia sudah bahagia dengan pacar barunya. Kamu kudu sabar.
2. Hujan
Bulan Juni
Tak
bisa di bantah, siapa perempuan yang tidak kagum pada buku puisi karya Sapardi ini.
Pada puisi ‘Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana’, pada lirih frasa-frasa
yang dituliskan dengan mendayu. Saya rasa perempuan yang tidak klepek-klepek
oleh puisi Sapardi ini adalah perempuan yang mati rasa. Seorang sapardi
menitipkan rindu yang besar pada setiap bait puisinya dalam Hujan Bilan Juni
“tak
ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya kepada pohon berbunga itu”
Aduh,
ketika kita menghadiahkan buku ini pada mantan, saya yakin mantan kita akan
sadar bahwa ada rindu dan rasa ingin balikan yang dalam. Apalagi ketika
memberikan, kita sambil membacakan beberapa bait puisi yang ada dalam buku ini.
Yakin pacarmu akan segera mendengar curahan hatimu yang terdalam. Tentang
ketabahan menunggu mantan kembali pada kita.
3. Aku
Ingin Jadi Peluru
Yang
satu ini adalah buku yang revolusioner, seperti kita yang harus memperjuangkan
kenangan dengan mantan secara revolusioner. Kumpulan puisi karya penyair cadel
Widji Thukul ini banyak mengambil cerita perjuangan kelas bawah dalam
memperoleh haknya. Salah satu sajak yang sering dikutip oleh para kakak aktipis
ada dalam kumpulan puisi ini, berjudul ‘Peringatan’.
“apabila
usul ditolak tanpa ditimbang
suara
dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh
subversif dan mengganggu keamanan
maka
hanya ada satu kata: lawan!”
Buku
ini cocok buat mantan yang juga seorang aktipis. Perjuangan kelas layaknya
perjuangan mengingatkan mantan pada kenangan. Usaha Widji Thukul tidak boleh
dianggap remeh. Begitu juga usaha dalam mendapatkan kembali mantan. Sebelum
suara dibungkam dan dianggap subversif, maka berikan buku ini pada mantan, agar
mereka tau bahwa berjuang melawan kenangan bukan hal yang mudah.
4. Dunia
Shopie
Ini
buku favorit saya, walaupun sampai sekarang saya belum juga selesai membacanya.
Novel filsafat karya Jostein Gaarder ini menceritakan tentang kehidupan seorang
gadis 14 tahun bernama Shopie Amundsen yang menerima surat-surat misterius.
Dari surat-surat itulah dia belajar tentang filsafat.
Surat
pertama yang diterima Shopie adalah surat yang bertuliskan ‘siapakah dirimu?
Darimana asaldunia?’. Akhirnya Shopie pun menjadi seorang gadis pemikir. Ketika
buku ini dihadiahkan pada mantan, kemungkinan besar mantanmu juga akan belajar
filsafat. Kemudian dia akan datang kembali pada kita untuk menanyakan siapa
dirinya. Tinggal dijawan gini
“kamu adalah seorang perempuan yang diciptakan
untukku, maka kembalilah padaku sayang.” Selesai kan.
5. Kepulangan
Kelima
“pada
resepsi pernikahan sahabat kita itu
kuingat
ciuman pertama kita, Aria
perutmu
sudah buncit lima bulan
kelak,
kau akan menamai anakmu berbeda
melupakan
nama-nama
yang
pernah kita rencanakan di masa muda
kau
menggandeng suamimu
lalu
aku pulang menggandeng tangan bayanganmu”
Buku
yang kelima ini adalah salah satu buku puisi yang layak untuk kamu baca. Karya
salah satu penyair muda asal Lombok bernama Irwan Bajang, seorang lelaki tampan
dan mapan dengan perut sedikit berlebihan.
Sengaja
saya kutipkan puisi ‘Pada Resepsi Pernikahan Itu’ dari kumpulan puisi milik
Bajang. Buku terakhir ini cocok untuk mantan dan cocok untuk diri sendiri.
karena buku puisi ini mengingatkan: “Wes
ojo usaha terus, mantanmu wes duwe pacar anyar sing luwih kece lan luwih
segalanya daripada awakmu. Kowe njuk piye jal?”
Tabique!
*) tulisan ini pertama kali dimuat di website siksakampus.com.