Kupilih cara mencintaimu
dengan sederhana
sesederhana air yang mengalir deras
sesederhana
udara yang berhembus lembut
sesederhana api yang merah membara
sesederhana
tanah tempat kita kembali
kupilih cara mencintaimu dengan
sederhana
karna kita siap mencipta dunia dengan rasa !
Mungkin saya berkaca ada
efek rumah kaca yang mengatakan dalam lagunya bahwa “jatuh cinta itu biasa saja”, karena saya mulai bergulat lagi dengan sesuatu
yang diberi nama cinta ini.
Mungkin “jatuh” memang sakit, tapi ika kita punya saya, kemungkinan “jatuh” itu pasti akan berkurang.
Begitu pula
dengan “jatuh
cinta” menurut saya, karena tak ada salahnya juga kita memandang cinta sebagai sesuatu yang
sakral untuk mengakhiri sebuah kiasan dalam hidup.
Dan mengapa saya berkaca kepada efek rumah kaca,
karena saya mengangga bahwa jatuh cinta itu biasa saja, kita hanya perlu mencitakan dunia kita sendiri agar cinta kita
tetap utuh
dalam hati kita
Seseorang telah berhasil
mengembalikan “diri” saya dan saya menemukan sesuatu yang lain dalam diri Santi
yaitu “kepercayaan”
Barangkali
efek rumah kaca benar dengan lagunya yang berjudu di udara saat rezim soeharto
dulu, tapi keadaan sekarang berbeda, semua bebas menyerukan pendapat tanpa dihadapkan
kepada teror dan ancaman yang lainnya, tapi kebebasan itu sepertinya hanya
sia-sia karena pemerintah sekarang hanya menampungnya dan sepertinya sulit
untuk merealisasikannya.
Efek
rumah kaca mungkin ingin menyegarkan kembali pikiran pemerintahan sekarang
dengan lagu-lagu mereka. Efek rumah kaca adalah band indie yang sudah atau
mungkin sedikit terkenal di kalangan remaja. Band yang digawangi oleh cholil
mahmud dan kawan-kawan ini memang sudah lama terbentuk, tapi sepertinya mereka
kurang digandrungi oleh remaja zaman sekarang karena lirik lagu mereka yang
kurang mendayu-dayu seperti yng diinginkan remaja jaman sekarang
Aku sering di ancam juga teror mencekam\\Kerap ku di
singkirkan sampai di mana kapan\\Ku bisa tenggelam di lautan aku bisa di racun di
udara aku bisa terbunuh di trotoar jalan\\Tapi aku tak pernah mati tak akan
berhenti
Kurang
lebih seperti itulah lirik lagu di udara karya efek rumah kaca. Band-band
indie yang mendendangan lagu seperti ERK
agaknya sulit dinikmati oleh orang-orang jaman
sekarang khususnya remaja jaman sekarang yang menginginkan lagu yang
mendayu-dayu tentang cinta, yang mendendangkan perselingkuhan dan masalah cinta
lainnya.
Mungkin
remaja jaman sekarang hanya menyukai lagu-lagu cinta yang membuat
kuping geli bila mendengarnya.
Bagaimana tidak geli bila mendengarkan lagu-lagu band jaman sekarang ini yang
menceritakan bahwa selingkuh itu indah dan begini dan begitu. Tidak bermaksud menghakimi band-band yang mendendangkan
lagu perselingkuhan, tapi sepertinya remaja zaman sekarang seperti tersihir
dengan cerita yang tidak patut ditiru dalam bungkusan nada-nada yang
mendayu-dayu. Dan yang membuatnya menjadi aneh adalah remaja zaman sekarang mengatakan
bahwa lagu itu sama seperti nasib mereka.
Sebagian
remaja yang mengatakan bahwa lagu itu sama seperti nasib mereka itu mungkin
salah, yang bisa diterima nalar mungkin sebaliknya, bahwa mereka yang
terpengaruh oleh lagu itu. Yang dicari remaja sekarang bukan lagi lagu yang
membawa misi kebebasan tapi lagu yang membawa misi bahwa selingkuh tiu
menyenangkan dan bercinta adalah segala-galanya di dunia ini.
Band-band
yang membawakan lagu perselingkuhan dan percintaan ini memang berhasil
menggedor pagar permusikan indonesia, tapi mereka tidak menengok apa akibat
dari lirik-lirik lagu mereka terhadap pendengarnya, apalagi terhadap remaja
yang masih labil pemikirannya. Remaja-remaja itu mungkin saja bisa menirukan
lirik lagu perselingkuhan itu dengan bangganya, padahal dia tahu bahwa hal itu
bisa di sebut “nakal”, tapi karena lagu yang mereka dengarka dan mereka tiru
adalah lagu band yang sedang digandrungi saat ini, mereka mungkin tidak
memikirkan apakah efeknya untuk mereka.
Zaman
mungkin memang mempengaruhi selera para remaja, tapi apakah zaman juga telah
mengubah jalan pikiran mereka? Mungkin memang iya, karena dalam kehidupan
remaja sekarang permasalahan cinta ada dalam peringkat paling atas. Seperti
halnya lagu cinta yang menduduki peringkat paling atas dalam deretan lagu
paling disukai remaja.
Sementara
remaja sedang sibuk dengan lagu-lagu mendayu yang mereka sukai, di belakang
mereka pasar siap menerkam mereka dengan produk-produk lain yang kurang lebih
akan merebut setengah hati mereka. Pasar memang tak pernah kekurangan cara
untuk memikat konsumen mereka, label musik pun termasuk di dalamnya.
Barangkali
efek rumah kaca, marjinal, dan the upstairs benar dengan mempertahankan
ideologi mereka, karena mereka akan tetap hidup dalam ideologi mereka walaupun
pasar kurang menerima lagu-lagu mereka. Tapi mereka mungkin telah memperkirakan
apa yang akan terjadi selanjutnya jika mereka tetap mempertahankan ideologi
mereka, maka mereka berani mempertahankan tanpa menoleh ke belakang.
Di
saat para remaja asik mendengarkan lagu yang menyihir mereka, indonesia sedang
dirasuki bencana.