Senin, 11 Agustus 2014

Ramadhan Telah Usai

Ramadhan baru saja usai. aku ingin sekali keliling kampung yang sudah lama kutinggalkan.
Menemui orang-orang agar mereka memaafkanku. Di dalam rumah, aku melihat kedua orang tuaku menjelma sungai. Yang hilirnya tak bisa kutemukan. Bagaimana aku bisa memeluk dan meminta maaf jika kedua orang tuaku telah menjadi arus? Bagaimana aku bisa memegang dan mencium tangan mereka yg telah menjadi air?

Aku berpikir harus terjun ke sungai itu, lalu menerjang arusnya. Tapi aku bukan salmon. Dan salmon tak pernah mau menjadi diriku. Salmon tak pernah merayakan lebaran. Tak pernah saling memaafkan. Orang tuaku tetap menjelma sungai, arusnya semakin deras. Seperti sedang menggoncang pikiranku. Aku kembali berpikir tak mungkin aku melompat dan menerjang arus itu.

Aku bukan seorang yang pandai berenang. Aku sangat yakin. Aku tak mungkin mampu melawan arus seperti salmon. Tapi sungai itu adalah orang tuaku. Yang menjelma saat lebaran. Aku tetap harus memeluk mereka. Dan akhirnya aku tetap memeluk mereka. Lalu aku tenggelam. Biarkan aku tenggelam dalam-dalam. Biarkan aku hanyut di arus sungai yang serupa suara tangisan.

28/07/2014
;di hari raya yang senyap