Kamis, 26 Juli 2012

Botol Untuk Pendidikan*



Awal juli lalu, ada sebuah panggung kecil dan botol-botol berserakan di tengah Fakultas Teknik Universitas Jember. Botol-botol itu bukanlah sampah, melainkan sumbangan dari berbagai kalangan untuk acara penggalangan dana. Acara yang dinamai Pesan Dalam Botol itu adalah upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh Tamasya bersama beberapa komunitas dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Jember. Tamasya sendiri adalah nama sebuah band yang para personelnya berasal dari mantan mahasiswa pencinta alam.

Acara yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB itu berlangsung sederhana, diisi dengan penampilan beberapa band dari kalangan mahasiswa ataupun komunitas. RZ Hakim atau biasanya dipanggil Masbro, salah satu personel yang mencetuskan ide acara Pesan Dalam Botol mengaku bahwa acara malam ini adalah penutup dari rangkaian pengumpulan botol dan penggalian dana. “Anggap saja ini sebagai penutuplah, entah apa namanya,” ungkapnya.

Sesuai dengan namanya Pesan Dalam Botol, penggalian dana ini dilakukan dengan menggumpulkan botol-botol kosong yang selanjutnya dijual dan beberapa buku bekas yang masih layak. Beberapa posko pengumpulan botol pun dibuka sejak tanggal 5 juni yang bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia. Masbro mengaku acara penggalian dana melalui pengumpulan botol bagi pendidikan ini diadopsi dari cerita Kota Jember pada akhir tahun 1950, bagaimana orang-orang Jember dulu mengumpulkan botol dan kelapa untuk perkembangan pendidikan di kota Jember.

Selain itu Pesan Dalam Botol adalah lanjutan dari acara sebelumnya yang sudah terlaksana, yaitu Tribute to Manusela, hasil kerja sama Tamasya dengan Blogger Hibah Sejuta Buku untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan di daerah Manusela. Tak hanya BloggerHibah Sejuta Buku, acara Pesan Dalam Botol juga didukung oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, beberapa komunitas di Jember, dan para pegiat di dunia maya.

Tak hanya di Jember, pengumpulan botol kosong dan penggalian dana juga dilaksanakan di Lumajang pada tanggal 4 juli 2012. Acara di Lumajang itu juga diramaikan dengan penampilan band-band indie dari Lumajang. Beberapa sumbangan pun juga datang dari kota-kota lain.

“Ada kiriman dari kawan-kawan punk dari Genteng, Banyuwangi. Sama ada dari seorang blogger asal Madura,” ungkap Masbro.

Acara yang hanya disebarkan lewat dunia maya dan dari mulut ke mulut ini mendapat banyak perhatian, walaupun berbarengan dengan rangkaian acara Bulan Berkunjung Jember (BBJ). Ulil Albab, salah satu mahasiswa yang hadir dalam acara malam itu mengungkapkan bahwa dia mengetahui acara itu dari jejaring sosial dan dari teman-temannya. Ulil juga mengungkapkan bagaimana di tengah hiruk pikuk acara BBJ masih ada beberapa orang yang mau meluangkan waktunya untuk berkumpul bagi kemajuan pendidikan Indonesia walaupun hanya dimulai dari hal kecil seperti botol.

Mengubah negeri
“Cara mengubah negeri ini adalah lewat pendidikan,” begitu ungkap Masbro. Pendidikan memang sasaran utama bagi uang hasil penggalangan dana lewat acara Pesan Dalam Botol dan juga acara yang telah sukses diadakan oleh Tamasya sebelumnya yaitu Tribute to Manusela.

Dana yang berhasil dikumpulkan dari Pesan Dalam botol rencananya akan disumbangkan ke beberapa sekolah yang membutuhkan di Aceh. Menurut Masbro ada ada beberapa sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Aceh yang membutuhkan perhatian lebih.

Pendidikan di Indonesia memang semakin maju tapi sayangnya masih banyak sekolah-sekolah di daerah tertentu yang masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, contohnya di daerah Manusela yang menjadi sasaran bantuan dana dari acara Tribute to Manusela. Di Manusela masih terdapat sekolah yang gedungnya tidak layak untuk digunakan dan hanya ada seorang pengajar yang rela mengabdikan diri tanpa dibayar.

Melalui botol yang biasanya hanya menjadi sampah, acara Pesan Dalam Botol itu bisa menjadi awal dari perhatian kita terhadap pendidikan di Indonesia, juga menjadi langkah awal kita untuk semakin melek tentang pendidikan di Indonesia yang masih memerlukan banyak perbaikan.

Sekarang saatnya kita merubah yang semula kecil menjadi besar bagi pendidikan di Indonesia agar kita dapat menikmati pendidikan yang layak. “Semoga selanjutnya ada acara semacam Pesan Dalam Botol lagi, karena Tamasya lagi jatuh cinta dengan pendidikan,” ujar Masbro.


*Tulisan ini juga dimuat di kompas kampus selassa, 24 juli 2012 (tulisan ini diedit lagi untuk dimasukkan ke blog)

Senin, 09 Juli 2012

Teruntuk S yang Manis

You will remember when this is blown over,
And everything's all by the way,
When I grow older,
I will be there at your side,
To remind how I still love you
I still love you
I still love you
-Love of My Life (Queen)-

S mencintaimu adalah pilihan yang tak pernah aku sesali. Aku mencintaimu seperti aku mencintai hujan, hujan yang menghapus segala ngilu di hatiku, hujan yang selalu indah menyayat mata. S aku tak pernah jemu memikirkanmu, bahkan ketika badai menderas di batinku.

S tanggal 6 Juli kemarin kau berulang tahun, aku hanya bisa mengucap lewat pesan singkat yang teramat singkat karena jarak yang memadatkan waktu. Aku ingin sekali datang ke pesta kecilmu S, ingin teramat ingin karena itu adalah ulang tahun pertamamu denganku. Tapi sayangnya kita ada di dua kota yang berbeda dan di dua keadaan yang berbeda. Ketika kau sedang menggelar pesta kecilmu dengan para karibmu, aku di sini sedang dirayapi sendu, sendu karena tak bisa melihat senyummu di hari pengulanggan kelahiranmu itu. aku menyimpan duka yang telah tersayat oleh rindu. Maafkan aku S.

Entahlah S, kenapa aku menjadi begitu rapuh layaknya anak ayam yang menjerit-jerit kehilangan induknya. Dan aku menjadi seorang yang ingin selalu menghargai jarak, waktu, juga rindu. Beberapa bulan terakhir ini rindu seperti membuncah dalam pikiranku S karena hari pertemuan kita yang singkat itu akan datang, tapi kenapa sebelum hari pertemuan itu ada yang berubah, entah itu hanya perasaanku atau memang kenyataan. S apakah kau juga merasakan keanehan yang aku rasakan sekarang ?

Keanehan itu seperti udara di Jember yang begitu menyiksa S, kala siang matahari begitu jahat memanggang dan ketika malam dingin menusuk bagaikan rinduku padamu. Ah, aku memang seorang yang melankolis S, yang selalu membuatmu bingung dengan bahasaku, yang hanya bisa menjejalimu dengan puisi dan tak bisa membahagiakanmu mungkin. S apakah kau memikirkanku saat ini ?

Kau pasti tahu S bahwa aku mencintai malam juga hujan, karena keduanya selalu mengingatkanku padamu dan semakin menambah tebal rasa rindu ini. Aku mencintai malam karena disaat itu kita saling menyapa lepat pesan singkat kadang juga emosi terbersit di dalamnya dan itu membuatku semakin sayang padamu S. Hujan, ya hujan, kau selalu bilang padaku jika kau melihat hujan dulu S, karena kau tau aku begitu mencintai hujan layaknya aku mencintaimu. Aku mencintai hujan karena dalam rintiknya kau menemu wajahmu, menemu senyummu, juga menemu kegembiraanmu. Karena aku ingat dan akan selalu ingat ketika kita berdua bergurau dibawah hujan sambil menertawai orang-orang yang mengkhianati hujan dengan payungnya itu. S apakah kau merindukanku ?

S yang baik,

Aku tahu ada yang berubah denganmu, dan itu mungkin karena sikapku. Aku hanyalah lelaki yang masih sedikit mencecap cinta S, maka maafkanlah aku jika sikapku seperti seorang anak kecil yang masih memburu puting  ibunya. Aku hanya seorang pria malang yang selalu meratapi nasib tanpa ingin merubahnya S, kau tahu itu tentunya. Aku adalah seorang badut kecil yang terolok-olok oleh hidup S. Kau tahu bagaimana keluargaku hampir hancur dan aku memberanikan diri untuk durhaka pada bapakku hanya karena aku tak mau melihat airmata dari seorang wanita yang telah melahirkanku.

Aku menyayangimu S, dengan segenap tenaga yang ku punya. Kita berdua memang tidak punya waktu yang banyak untuk selalu berdua, tapi memang cinta bukan hanya tentang bergumul dan berduaan, cinta adalah bagaimana kita memaknai hidup, bagaimana kita menciptakan ruang dimana kita selalu mendapatkan ketenangan juga senyuman dan tangisan, tapi bukan tangisan cengeng S, tangisan itu adalah tangisan kegembiraan kita. Karena kegembiraan tak harus melulu dirayakan dengan senyum, dengan pesta dan tetek bengek yang lainnya.

S sungguh aku tak ingin menyakiti hatimu, meremuk redamkan semua perasaanmu. Kau yang gendut dan periang, kau yang diberi tuhan senyuman termanis dengan lesung pipimu. Jika memang tak sengaja aku menyayat hatimu, biarlah muka ini kau tampar sekeras-kerasnya S, aku merelakannya dengan setulus hati.

S yang gendut nan manis,

Aku menulis surat ini diiringi cahaya keemasan fajar yang bangun dari tidurnya, berharap kau mau membacanya walaupun hanya satu atau dua paragraph saja S, tapi aku tak akan memaksamu membacanya, karena aku tahu kau benar-benar tak suka dipaksa. S pagi ini dan saat kutilis surat ini aku sedang mendengarkan lantunyan Love of My Life milik Queen, dan di saat itu juga air mataku deras mengalir S. Kau tahu mengapa aku menangis S ? aku menangis karena takut kehilanganmu, kehilangan sosok yang selama ini mengisi ruang kosong yang ada dalam batinku, kehilangan sosok yang selalu menyematkan semangat di setiap hariku. S mengapa kau begitu berbeda ?

S yang kucinta,

Bersama surat ini aku berharap Tuhan selalu memberi semangat juga kesahatan bagimu, karena semangat dan kebahagiaanmu adalah sebuah surga dunia bagi seorang laki sial seperti aku, lelaki yang hanya berharap, lelaki yang terus mencaci diri sendiri.

S beberapa hari ini teman-temanku seperti melihat perubahan dariku, kata mereka aku jauh lebih murung dan lesu, mereka juga memberi semangat kepadaku S tapi entah mengapa aku selalu ingin kekalutan ini membelit diriku. S maafkanlah lakimu ini, aku hanya ingin kau tetap menutup ruang kosong di batinku.

Tertanda, lakimu yang bodoh dan dungu.

Tentang Saling Menghargai

Konser Lady Gaga di Indonesia berhasil dibatalkan karena FPI (Front Pembela Islam), tapi kenapa FPI seakan bungkam ketika ada kabar penyelewengan dana pengadaan Al-Quran? Dimana perlawanan mereka terhadap kabar itu? Bukankah kabar penyelewengan uang pengadaan Al-Quran ini sama halnya dengan penghinaan terhadap agama ?

Ya, kasus penyelewengan dana pengadaan Al-Quran ini sedang hangat-hangatnya di media. Kasus itu memang tidak kecil, karena yang menjadi pelaku adalah para petinggi Negara Indonesia. Tapi kenapa harus uang untuk pengadaan Al-Quran, dan saya semakin heran kenapa FPI selaku ormas yang dalam tanda petik benar-benar perduli terhadap islam tidak bereaksi ketika kasus itu mencuat. Entah kenapa saya selalu curiga terhadap FPI.

Kasus itu mungkin bukan hanya menyangkut pidana dan uang, tetapi juga menyangkut masalah moral. Bagaimana tidak, yang dikorupsi adalah uang yang seharusnya untuk membeli kitab suci Al-Quran bagi daerah-daerah terpencil yang membutuhkan, kenapa begitu tega para petinggi itu. saya tidak bermaksud untuk menyudutkan para petinggi Negara yang menyelewengkan uang itu, tapi ini adalah bentuk kekecewaan saya terhadap mereka.

Di sinilah ajaran tentang hablun min al-Allah (hubungan personal dengan Tuhan) dan hablun min al-nas (hubungan sosial antar manusia) patut diterapkan. Kasus penyelewengan uang ini dapat dimasukkan dalam keduanya, aspek korupsi adalah hubungan antar manusia sedangkan uang pengadaan Al-Quran adalah aspek hubungan manusia dengan Tuhan.

“Negara atau institusi publik sama sekali tidak punya kewenangan masuk ke wilayah ini. Wilayah keyakinan dan peribadatan atau ritual adalah wilayah yang sangat subjektif.”

Mungkin kutipan dari tulisan M. Dawam Rahardjo dapat dijadikan rujukan bagi kasus itu, karena sebuah agama adalah bagaimana personal itu sendiri dengan agamanya. Di sinilah muncul apa yang dinamakan toleransi.

Indonesia sebagai Negara sekuler menurut M. Dawam Rahardjo seharusnya menghargai apa yang disebut toleransi, karena di situlah letak kedamaian Negara yang menghargai beberapa agama. Tapi itu tidak terjadi, karena terbukti dengan munculnya beberapa ormas yang sangat fanatic dengan apa yang mereka anut. Sarkasme, sadisme, bahkan chaos akan terjadi bila keadaan ormas-ormas itu dibiarkan karena tak ada toleransi, semua berjalan semau mereka seenak mereka.

Masalah agama atau masalah apapun sebaiknya tidak diselesaikan dengan saling menyalahkan, tapi kita sebaiknya mencari jalan utuk menyelesaikan masalah itu bersama-sama dengan menghargai satu sama lain dan menjunjung toleransi.