Konser Lady Gaga di Indonesia berhasil dibatalkan karena FPI (Front Pembela Islam), tapi kenapa FPI seakan bungkam ketika ada kabar penyelewengan dana pengadaan Al-Quran? Dimana perlawanan mereka terhadap kabar itu? Bukankah kabar penyelewengan uang pengadaan Al-Quran ini sama halnya dengan penghinaan terhadap agama ?
Ya, kasus penyelewengan dana pengadaan Al-Quran ini sedang hangat-hangatnya di media. Kasus itu memang tidak kecil, karena yang menjadi pelaku adalah para petinggi Negara Indonesia. Tapi kenapa harus uang untuk pengadaan Al-Quran, dan saya semakin heran kenapa FPI selaku ormas yang dalam tanda petik benar-benar perduli terhadap islam tidak bereaksi ketika kasus itu mencuat. Entah kenapa saya selalu curiga terhadap FPI.
Kasus itu mungkin bukan hanya menyangkut pidana dan uang, tetapi juga menyangkut masalah moral. Bagaimana tidak, yang dikorupsi adalah uang yang seharusnya untuk membeli kitab suci Al-Quran bagi daerah-daerah terpencil yang membutuhkan, kenapa begitu tega para petinggi itu. saya tidak bermaksud untuk menyudutkan para petinggi Negara yang menyelewengkan uang itu, tapi ini adalah bentuk kekecewaan saya terhadap mereka.
Di sinilah ajaran tentang hablun min al-Allah (hubungan personal dengan Tuhan) dan hablun min al-nas (hubungan sosial antar manusia) patut diterapkan. Kasus penyelewengan uang ini dapat dimasukkan dalam keduanya, aspek korupsi adalah hubungan antar manusia sedangkan uang pengadaan Al-Quran adalah aspek hubungan manusia dengan Tuhan.
“Negara atau institusi publik sama sekali tidak punya kewenangan masuk ke wilayah ini. Wilayah keyakinan dan peribadatan atau ritual adalah wilayah yang sangat subjektif.”
Mungkin kutipan dari tulisan M. Dawam Rahardjo dapat dijadikan rujukan bagi kasus itu, karena sebuah agama adalah bagaimana personal itu sendiri dengan agamanya. Di sinilah muncul apa yang dinamakan toleransi.
Indonesia sebagai Negara sekuler menurut M. Dawam Rahardjo seharusnya menghargai apa yang disebut toleransi, karena di situlah letak kedamaian Negara yang menghargai beberapa agama. Tapi itu tidak terjadi, karena terbukti dengan munculnya beberapa ormas yang sangat fanatic dengan apa yang mereka anut. Sarkasme, sadisme, bahkan chaos akan terjadi bila keadaan ormas-ormas itu dibiarkan karena tak ada toleransi, semua berjalan semau mereka seenak mereka.
Masalah agama atau masalah apapun sebaiknya tidak diselesaikan dengan saling menyalahkan, tapi kita sebaiknya mencari jalan utuk menyelesaikan masalah itu bersama-sama dengan menghargai satu sama lain dan menjunjung toleransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar