Lantas mengajakku berbincang
“apakah kau pernah berpikir
mendapatkan sesuatu dari Tuhanmu?”
Suaranya liar, tak seperti
sabda tuhan yang dititipkan pada malaikatnya
“aku tak pernah berpilir
tentang Tuhan wahai Jibril”
Aku tak menyuguhkan apapun di
meja rumahku
Aku tak tahu apa yang dimakan
malaikat dan apa yang disukai malaikat
Hanya ada bunga dan taplak
meja yang terhampar.
Dia berikan secarik kertas
padaku
“itu adalah sajak dari Tuhan
untukmu”
“lalu untuk apa kau berikan
ini padaku wahai Jibril?”
Jibril tersenyum riang
Dan aku tercengang
“pikirkanlah kata-katamu
dalam hati wahai penyair!”
Lantas sekejap jibril
menghilang dari hadapanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar