Selasa, 11 Desember 2012

Balada Perpisahan

Ketika sunyi siap menepi dalam tangis yang hampir usai, kau serupa sauh yang tak hendak diangkat
Lalu waktu membatu di sekitarmu menepis fajar yang hendak menampakkan senyum keemasannya.
Kita tak pernah benar-benar menjadi tua kawan, kita juga tak penah benar-benar akan mati
Yang terlalui hanyalah semua yang hanya akan menjadi masa lalu, dan kita akan tetap hidup pada masa lalu.
Hidup sebagai kenangan yang tak pernah tidur dan tak pernah bangun, bagai mendung yang menyimpan hujan.
Menangislah, dan buang semua airmata itu lalu kita kemas semua kenangan dan masa lalu
Dan bersiaplah untuk melangkahkan kaki kita pada bab kehidupan yang lain, yang lebih kejam dari padang kurusetra dan lebih luas dari gurun sahara.
Kawan, pada pintu nasib kita menggantungkan hidup layaknya hiasan yang bergemerincing
Jika nantinya kita akan menjadi tua dan mati, tentunya hanya tubuh kita yang terhempas olehnya
Dan jika kita harus berpisah, pasti perpisahan yang indah akan terhidang sebagai santapan perjamuan terakhir kita.

2 komentar:

  1. Kawan.. Suku Maya membawa kabar bahwa pada periode 1992 - 2012 bumi akan dimurnikan, dan selanjutnya peradaban manusia akan berakhir dan akan memulai bab 'peradaban' yang baru.

    Semisal itu benar, maka kita, kau dan aku, masih memiliki waktu 20 menit lagi. Ya, kita sedang berdiri di kisaran 23.40 WIB, dan detik terus berjalan.

    Kawan, apa yang akan kau lakukan dengan waktu yang seterdesak ini? Ketika sunyi siap menepi dalam tangis yang hampir usai, dan ketika batu-batu akan saling bertabrakan hingga serupa debu, aku akan tetap menikmati sisa kopi buatan istriku, tetap menulis, dan tetap mengumpulkan botol.

    Kawan, mari kita sruput hidangan kopi dari orang yang kita cintai, sebelum semua cerita ini berakhir, selesai, dan mungkin akan terlupakan.

    Ayo ngopiiiiiiiiiii, hahaha...

    BalasHapus
  2. hahaha, puisi ini sekaligus memperingati apa yang dikabarkan suku maya dan juga untuk dua teman saya yang sedang mengalami perpisahan mas :D

    tapi saya tetap tidak bisa pisah dari kopi, mari nyerupuuuttt. hahaha

    BalasHapus