Puisi Terakhir Rendra
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu
Siapa tak kenal Willibrordus Surendra Bawana Rendra atau Wahyu Sulaiman Rendra di dunia drama dan persajakan, penyair yang rela mempertaruhkan hidupnya pada puisi-puisinya yang berisi kritik sosial. Penyair yang dijuluki Si Burung Merak ini meninggal pada 6 agustus 2009, dua hari setelah kematian temannya yaitu Mbah Surip.
Walaupun dia dirawat di rumah sakit tapi dia tetap bisa berkarya dan mungkin dia tidak tahu jika puisi yang dia tulis sambil berbaring di rumah sakit itu adalah puisi terkhirnya.
WS Rendar masih hidup sampai sekarang di dalam puisi-puisinya yang masih lekat dalam dunia sastra. Selamat jalan Burung Merak, semoga puisimu selalu bisa memberikan semangat untuk sastra di Indonesia
Lemas tenanan.
BalasHapus