Dulu bapak dan ibu selalu bahagia membayangkan anak mereka yang pintar
Setelah peluh meraka berhasil memasukkan mereka ke sekolah
Tapi ketika umur anak-anaknya tak lagi kuncup
Anak-anaknya lupa akan sesuap nasi yang orang tuanya dulang dari lelah
Sedangkan di luar sana anaknya yang lain tak kentara
Hilang dan menjelma batu yang keras
Sementara bapak dan ibunya masih mendongakkan tangan
Tak lagi merasa bahwa umur mulai merentakan mereka
Mereka hanya ingat pada tata letak anaknya
"berapa kali mereka makan dan tak luput apakah sehat masih menimang mereka"
Tapi sayang.
Anaknya tak lagi seperti dulu
Yang dihasilkan dari senggama dan lahir dari vagina ibunya.
Sekarang anak meraka hanya ingat kondom dan segala alat kontrasepsi yang masih dibelinya dari hasil keringat orang tuanya
Bahkan lebih memilih hilang dan hanya jadi kantong-kantong yang mereka jinjing
Walaupun jompo sudah
Bapak dan ibunmya tetep setia menggiring
Mencari dan menggiring
Tanpa di titipkannya lelah pada lampu-lampu pijar yang kalah dengan air mata mereka
Yang semua itu tak hanya untuknya.
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar